Larungan Ageng – Padepokan Agung Mandala Giri, Srandil Cilacap


Seni dan Budaya, terutama yang mungkin sudah “berumur” di suatu daerah (mengingat dalam Bangsa Indonesia ini banyak sekali seni dan budaya, masing-masing daerah bisa dan mungkin pasti memiliki seni dan budaya-nya masing-masing) adalah suatu kekayaan yang berupa khazanah yang harus kita lestarikan.

Seni dan Budaya itu adalah identitas kita di mata dunia, diluar sana, itulah yang menjadikan Bangsa kita identik dan bersifat pembeda dari Bangsa lain. Nah, kalau kita tidak memberikan perhatian serta melestarikannya, suatu saat (mungkin) hal itu akan punah, dan ketika itu terjadi, saya punya pertanyaan, “Siapa kita ditengah hiruk pikuk dunia?”

Di titik itulah mungkin peribahasa “Bagai air di daun talas” akan berlaku. Kita akan terombang-ambing dan lebih akan menjadi objek -bukan- subjek di tengah dunia ini.

Dalam kerangka hal yang saya uraikan diatas, Paguyuban Cahya Buwana 1610 di bawah pimpinan K.R.H Sarwo Dadi Ngudiono beberapa waktu lalu melaksanakan Ritual Larungan Ageng yang masih dalam rangkaian Prosesi Perayaan Malam 1 Sura 1946 di Padepokan Agung Mandala Giri, Srandil – Cilacap.

Fotografer dari Website Cilacap City Portal : Light Of Java Sdr. Iman Komara mengabadikan momen tersebut dengan indah :

 

One response to “Larungan Ageng – Padepokan Agung Mandala Giri, Srandil Cilacap

  1. Pingback: Yati Pesek, Berbicara tentang Seni dan Budaya « Teguh Purnomo·

Leave a comment